Aku, hujan, pelangi dan kebahagiaan

Kemarin pas hari selasa (5/02/2008) Jogja diguyur hujan yang deras. Wah, padahal tim sepakbola jurusanku harus main bola di MMTC yang lumayan jauh padahal jam 5 aku harus sudah nyampe centro. Maklum selasa kan shift asliku III DPRD (Djawatan Pelayanan Resmi DAGADU), untung aku sudah dapat pinjaman motor jadi agak tenang.

Jam 4 aku berangkat dari kost, 5 menit baru sampai pogung, hujan turun deras dan membabi buta. Untung motor temenku ada mantelnya jadi aku tidak bingung padahal saat itu aku membawa celana tim. Akhirnya celana tim jadi basah tapi mau gimana lagi. Sampai di lapangan, baru kick off. Seperti biasanya, tugasku adalah mencari air mineral untuk teman-teman tim. Aku ajak Arif, temen deketku buat beli air mineral. Jarum jam menunjukkan pukul 16.50. Wah, 10 menit lagi aku harus cabut. Setelah membeli air mineral, aku cabut ke centro. Hujan masih turun perlahan, aku masih memakai jas hujan. Aku lewat Ringroad utara.

Di pertigaan Monjali aku melihat sebuah fenomena alam yang sangat indahnya yaitu PELANGI….. Memang benar, pelangi itu sangat indah sekali, hatiku menjadi berdegup kencang, Subhanalloh, indah sekali ciptaan-Mu ya Alloh…. Aku larut dalam kebahagiaan yang sangat dalam menghunjam hatiku melebihi saat aku jatuh cinta. Indah sekali perasaanku waktu itu, seolah ALLOH menyentuh hatiku dan menyejukkannya.

Perjalanan kulanjutkan, karena konsentrasi ke depan aku tidak melihat apakah pelangi itu masih ada atau tidak. Saat tiba di lampu merah jakal, tepatnya di depan Happy Puppy kulihat pelangi itu kok hilang, aku melayangkan pandangan ke sekitar ternyata dia masih ada namun di utara. Hatiku semakin berdegup kencang, ALLOH telah menunjukkan hidayah-Nya padaku. Ku akui saat ini aku lagi banyak masalah, pokoknya so complicated banget deh….Tapi pada hari itu, aku menemukan sebuah pelajaran dari-NYA.

Apa saja pelajaran pada hari itu?

1. Saat kulihat pelangi setelah hujan turun : Sesungguhnya sesudah kesedihan akan ada kebahagiaan yang lebih indah karena kesedihan kita. Jadi, yakinlah bahwa tiap kesedihan pasti akan diganti dengan kebahagiaan dengan syarat kita harus mendekatkan diri pada-Nya dan meyakini bahwa apa yang digariskan oleh-Nya adalah yang terbaik setelah kita berusaha dan berdoa.
2. Saat kulihat pelangi itu hilang padahal sudut pandangku saja yang berubah mengikuti jalan : Sesungguhnya kebahagiaan kita itu masih ada di tempatnya kok, tidak pernah hilang tapi kita saja yang berubah cara pandang karena mengikuti jalan kehidupan dan tidak membuka serta melihat sisi-sisi kehidupan yang lain. Kita hanya terpaku pada satu arah kebahagiaan padahal dia masih ada di sisi yang lain.
3. Saat kuyakin bahwa jika setiap tindakan mampu kita yakini sebagai perwujudan sifat kasih sayang-Nya maka ALLOH akan menyayangi kita karena kita adalah hamba-hamba yang bersyukur.