Assalamualaikum. Wr. Wb
Haloo pembaca blogku.... Apa kabar? Semoga sehat selalu dan diberikan waktu luang untuk membaca blogku yaaa...... Setelah sekian lama tidak update blog, tiba-tiba ada pikiran kreatifku melintas. Nah, karena lama tidak nulis cerpen dan puisi maka aku mencoba menggabungkan kedua hal ini barengan, semoga tidak mengecewakan ya....
Langsung cekidot yaa.....
Wanita dalam Ingatanku
DALAM MATAMU
Dalam matamu….
Aku temukan kedamaian
Yang tak pernah aku selami selama ini
Yang selalu aku cari
Dalam matamu…
Aku tenggelam
Dalam perasaan ingin memiliki
Menikmati menghabiskan waktu bersamamu
Dalam matamu…
Aku percaya damai itu ada
Aku percaya kamulah yang bisa menenangkan
Setiap tanya dan gundah
Dalam rasa ini
**************************************
“Mas Boy diminum dulu obatnya. Bukunya ditutup dulu…”
Suara perempuan berbaju putih itu membuyarkan ingatanku. Dia selalu datang ke kamarku tiga kali dalam sehari. Pada pagi hari, pada siang hari dan malam hari sebelum aku memejamkan mata. Aku selalu tak mengerti kenapa dia selalu datang di tiga waktu itu dan selalu membawakan pil-pil yang aku sendiri tak tahu kenapa aku harus meminumnya.
**************************************
“Hai, apa kabarmu?”
Sesosok wajah yang cantik menyapaku, entah darimana dia datangnya. Aku tahu dia sering menyapaku lewat suara saja.
“Hai, kamu baik sekali, kenapa kamu ragu bicara denganku?”
Sekarang dia ada di depanku dalam wujud wanita seperti dalam impianku. Dia tidak terlalu tinggi tapi senyumnya indah. Dia selalu datang dalam kesepianku dan membuatku tersenyum akan setiap perkataannya.
“Kamu percaya ga? Kamu sudah membuatku nyaman dan bisa menjadi diriku saat bersamamu. Kamu jangan dengarkan kata mereka. Mereka tidak tahu betapa bahagianya kita saat ini, mereka hanya ingin mengganggu kebahagiaan kita. Kamu nyaman kan saat bersamaku?”
Aku hanya tersenyum dan tertawa. Aku mengangguk dan kembali bercengkerama dengannya…
**************************************
“Boy, kamu gapapa? Are you okay, man? Kamu kenapa diam saja dan tiba-tiba senyum sendiri? Hei, kamu gapapa?”
Suara si Andy temanku mengganggu obrolanku dengan wanita idamanku. Aku mengabaikannya dan melanjutkan cengkeramaku dengan wanita idamanku. Dia sungguh sempurna, bagai Princess Diana dalam tiara ratunya, seperti wanita Jogja dengan segala kelemahlembutannya dan seperti anak wanita dengan segala kepolosannya, namun juga kata-kata indahnya yang membuatku terbuai bersamanya.
“Gaes, ada yang salah ini dengan si Boy. Dia kenapa ya?” Andy berbicara disampingku
“Kayaknya ada yang salah dengan dia deh… Dia ketawa sendiri dan ngomong sendiri” ujar Wanto teman dari kecilku
**************************************
Pria berjas putih itu menyambutku dengan tersenyum.
“Halo mas Boy, apa kabar? Saya dokter Rynta, psikiater disini. Apa kabar mas Boy?” tanyanya padaku
“Kalau saya boleh tau apa yang mas Boy lihat dan mas rasakan?” tanyanya lagi
“Dia cantik dan indah sekali dokter, dia selalu membawa bahagia dokter saat datang. Dokter lihat, dia cantik sekali dokter, tapi dia bilang dokter jahat karena dokter bakal memisahkan kita, dia bilang kamu jangan dengarkan dia, dokter itu jahat Boy…” jawabku
“Mas Boy saya tahu mas Boy melihat dan mempercayai yang mas Boy lihat, tapi saya dan perawat disini tidak melihat yang mas Boy lihat dan percayai….” Katanya lagi
Aku tidak peduli dan aku hanya tersenyum, aku kembali habis dalam obrolan tiada henti dengan bidadari itu..
**************************************
“Mas Boy, obatnya diminum ya….” kali ini wanita berbaju perawat yang menyapaku
Dia cantik tapi tidak secantik wanitaku. Tapi entah kenapa, setelah disini dan meminum obat yang disediakan perawat disini, wanitaku jadi jarang menyapaku? Kemanakah dia pergi? Apakah dia sudah melupakanku? Aku sering menuliskan puisi untuknya, jika dia datang lagi akan kubacakan puisiku untuknya…. Wanita yang sempurna, tiada cela, tidak pernah marah, hanya tersenyum dan membuatku bahagia.
**************************************
Sudah genap tiga bulan aku disini, setap aktivitas disini membuatku melupakan wanitaku. Aku melihat wanita lain yang juga tinggal di RS ini. Aku tahu dia tidak lebih sempurna dari wanitaku yang sudah tidak pernah hadir sejak aku minum obat di RS ini tapi aku tahu dia mampu membahagiakanku.
“Hai, aku Wanda, aku dulu disini karena depresi karena ditinggal nikah pacarku…” awal pertama dia bertemu denganku dan aku mengacuhkannya dan menjawab sekenanya
“Aku Boy” jawabku saat itu
“Oke senang bertemu denganmu Boy, semoga kita bisa jadi teman ya disini” ujarnya
Aku hanya tersenyum kecil saat itu
**************************************
Sudah tiga tahun pernikahanku dengan Wanda, wanitaku itu tidak pernah datang lagi. Wanda pun mampu menjadi istri dan ibu yang baik buat anak-anakku, aku sekarang tahu wanitaku itu tidak pernah ada, dia hanya ada dalam otakku, sekarang aku bahagia bersama Wanda (aku suka memanjangkan menjadi Wanita Nyata aDanya hihihihi….)
Selama aku beraktifitas maka wanitaku itu tidak pernah mendatangiku. Saat aku sendiri kadang dia menyapaku, aku hanya melempar senyum padanya dan aku bilang padanya, “pergilah, aku tahu kamu tidak nyata” seperti saran orang-orang di RS waktu itu.
**************************************
MENCINTAIMU
Aku tahu mencintaimu
tidak semudah mendapatkanmu
Keteduhanmu telah melalaikan aku
Membuatku yakin akan hadirmu
Walau aku tahu
Dirimu tak nyata untukku
Tapi aku tahu
Hadirmu memberi warna dalam hidupku
Setiap obrolan kita
Memberikan bahagia yang tiada terkira
Setelah perginya rasa
Di cinta masa yang lama
Aku tahu
Kamu hanya di otakku
Dalam pikiran dan rasaku
Aku akan melupakanmu…..
Dalam matamu….
Aku temukan kedamaian
Yang tak pernah aku selami selama ini
Yang selalu aku cari
Dalam matamu…
Aku tenggelam
Dalam perasaan ingin memiliki
Menikmati menghabiskan waktu bersamamu
Dalam matamu…
Aku percaya damai itu ada
Aku percaya kamulah yang bisa menenangkan
Setiap tanya dan gundah
Dalam rasa ini
**************************************
“Mas Boy diminum dulu obatnya. Bukunya ditutup dulu…”
Suara perempuan berbaju putih itu membuyarkan ingatanku. Dia selalu datang ke kamarku tiga kali dalam sehari. Pada pagi hari, pada siang hari dan malam hari sebelum aku memejamkan mata. Aku selalu tak mengerti kenapa dia selalu datang di tiga waktu itu dan selalu membawakan pil-pil yang aku sendiri tak tahu kenapa aku harus meminumnya.
**************************************
“Hai, apa kabarmu?”
Sesosok wajah yang cantik menyapaku, entah darimana dia datangnya. Aku tahu dia sering menyapaku lewat suara saja.
“Hai, kamu baik sekali, kenapa kamu ragu bicara denganku?”
Sekarang dia ada di depanku dalam wujud wanita seperti dalam impianku. Dia tidak terlalu tinggi tapi senyumnya indah. Dia selalu datang dalam kesepianku dan membuatku tersenyum akan setiap perkataannya.
“Kamu percaya ga? Kamu sudah membuatku nyaman dan bisa menjadi diriku saat bersamamu. Kamu jangan dengarkan kata mereka. Mereka tidak tahu betapa bahagianya kita saat ini, mereka hanya ingin mengganggu kebahagiaan kita. Kamu nyaman kan saat bersamaku?”
Aku hanya tersenyum dan tertawa. Aku mengangguk dan kembali bercengkerama dengannya…
**************************************
“Boy, kamu gapapa? Are you okay, man? Kamu kenapa diam saja dan tiba-tiba senyum sendiri? Hei, kamu gapapa?”
Suara si Andy temanku mengganggu obrolanku dengan wanita idamanku. Aku mengabaikannya dan melanjutkan cengkeramaku dengan wanita idamanku. Dia sungguh sempurna, bagai Princess Diana dalam tiara ratunya, seperti wanita Jogja dengan segala kelemahlembutannya dan seperti anak wanita dengan segala kepolosannya, namun juga kata-kata indahnya yang membuatku terbuai bersamanya.
“Gaes, ada yang salah ini dengan si Boy. Dia kenapa ya?” Andy berbicara disampingku
“Kayaknya ada yang salah dengan dia deh… Dia ketawa sendiri dan ngomong sendiri” ujar Wanto teman dari kecilku
**************************************
Pria berjas putih itu menyambutku dengan tersenyum.
“Halo mas Boy, apa kabar? Saya dokter Rynta, psikiater disini. Apa kabar mas Boy?” tanyanya padaku
“Kalau saya boleh tau apa yang mas Boy lihat dan mas rasakan?” tanyanya lagi
“Dia cantik dan indah sekali dokter, dia selalu membawa bahagia dokter saat datang. Dokter lihat, dia cantik sekali dokter, tapi dia bilang dokter jahat karena dokter bakal memisahkan kita, dia bilang kamu jangan dengarkan dia, dokter itu jahat Boy…” jawabku
“Mas Boy saya tahu mas Boy melihat dan mempercayai yang mas Boy lihat, tapi saya dan perawat disini tidak melihat yang mas Boy lihat dan percayai….” Katanya lagi
Aku tidak peduli dan aku hanya tersenyum, aku kembali habis dalam obrolan tiada henti dengan bidadari itu..
**************************************
“Mas Boy, obatnya diminum ya….” kali ini wanita berbaju perawat yang menyapaku
Dia cantik tapi tidak secantik wanitaku. Tapi entah kenapa, setelah disini dan meminum obat yang disediakan perawat disini, wanitaku jadi jarang menyapaku? Kemanakah dia pergi? Apakah dia sudah melupakanku? Aku sering menuliskan puisi untuknya, jika dia datang lagi akan kubacakan puisiku untuknya…. Wanita yang sempurna, tiada cela, tidak pernah marah, hanya tersenyum dan membuatku bahagia.
**************************************
Sudah genap tiga bulan aku disini, setap aktivitas disini membuatku melupakan wanitaku. Aku melihat wanita lain yang juga tinggal di RS ini. Aku tahu dia tidak lebih sempurna dari wanitaku yang sudah tidak pernah hadir sejak aku minum obat di RS ini tapi aku tahu dia mampu membahagiakanku.
“Hai, aku Wanda, aku dulu disini karena depresi karena ditinggal nikah pacarku…” awal pertama dia bertemu denganku dan aku mengacuhkannya dan menjawab sekenanya
“Aku Boy” jawabku saat itu
“Oke senang bertemu denganmu Boy, semoga kita bisa jadi teman ya disini” ujarnya
Aku hanya tersenyum kecil saat itu
**************************************
Sudah tiga tahun pernikahanku dengan Wanda, wanitaku itu tidak pernah datang lagi. Wanda pun mampu menjadi istri dan ibu yang baik buat anak-anakku, aku sekarang tahu wanitaku itu tidak pernah ada, dia hanya ada dalam otakku, sekarang aku bahagia bersama Wanda (aku suka memanjangkan menjadi Wanita Nyata aDanya hihihihi….)
Selama aku beraktifitas maka wanitaku itu tidak pernah mendatangiku. Saat aku sendiri kadang dia menyapaku, aku hanya melempar senyum padanya dan aku bilang padanya, “pergilah, aku tahu kamu tidak nyata” seperti saran orang-orang di RS waktu itu.
**************************************
MENCINTAIMU
Aku tahu mencintaimu
tidak semudah mendapatkanmu
Keteduhanmu telah melalaikan aku
Membuatku yakin akan hadirmu
Walau aku tahu
Dirimu tak nyata untukku
Tapi aku tahu
Hadirmu memberi warna dalam hidupku
Setiap obrolan kita
Memberikan bahagia yang tiada terkira
Setelah perginya rasa
Di cinta masa yang lama
Aku tahu
Kamu hanya di otakku
Dalam pikiran dan rasaku
Aku akan melupakanmu…..
Wanita dalam Ingatanku.....
**************************************
Lion Air Jogja – Palembang
20 Oktober 2018
**************************************
Lion Air Jogja – Palembang
20 Oktober 2018
comment 0 komentar
more_vert