Assalamualaikum. Wr. Wb
Apa kabar buat kamu pembaca blogku? Semoga kamu selalu sehat yaa plus dikasih waktu luang yang banyak ya biar bisa selalu baca tulisan blogku yang kadang geje ini ya.... Amiin.
Malam ini aku pengen sedikit nulis tentang kisah yang kulihat di kafe tempat aku menuliskan cerita ini. Kafe atau warung kopi kadang bisa menjadi sebuah pelepasan saat jenuh mengerjakan pekerjaan di kantor, selain itu menikmati secangkir hot cappucino bisa menjadi anti depresan terbaik bagiku. Malam ini ada yang unik dan ingin aku tuliskan dari momen aku ngafe malam ini.
***************************
Cafe tempat aku ngopi malam ini, hanya terdapat beberapa orang. Saat aku masuk aku melihat tiga orang dimana yang satu adalah seorang tuna wicara ditemani dua orang temannya yang berbicara dengan bahasa isyarat. Terlihat bagaimana mereka menikmati obrolan dengan bahasa isyarat yang tidak bisa kupahami. Di bagian luar, ada tiga pasang remaja yang mengobrol dengan posisi meja yang berbeda cukup jauh.
Namun yang menarik perhatianku malam ini. Di sisi lain, di depan tempatku duduk terdapat sepasang remaja. Aku tadinya tidak terlalu memperhatikan, namun saat pesananku datang dan aku mengambil gula, barulah aku sadar sesuatu. Mereka sedang bertengkar. Kesedihan terlihat dari raut wajah mereka, sang lelaki yang menatap sang wanita dengan mata yang tajam seolah minta penjelasan, "Apa yang sedang terjadi? Kenapa bisa seperti ini?"
Sang wanita hanya menghela nafas dan bercerita lirih seolah memohon pengertian dari sang lelaki bahwa apa yang sudah terjadi menunjukkan bahwa kisah mereka sudah berbeda. Sang lelaki hanya meratap dan menahan isak. Mereka berdua sesekali menatap jalan raya yang ada di depan cafe. Sang lelaki mengangkat tasnya dengan kasar sedikit dibanting ke atas kursi kosong disampingnya. Sang wanita masih bercerita lirih, mereka berusaha berdiskusi dengan suara yang harapannya tidak ada yang mendengar.
Sang lelaki meminta kejelasan kepada sang wanita, namun sang wanita hanya terdiam seolah tidak mampu lagi memberikan jawaban. Sesekali terdengar deru motor menderu dari jalan raya di depan cafe menutupi apa yang sedang mereka pertengkarkan. Aku lalu mengambil headsetku dan memutar musik di iPhoneku lalu menuliskan cerita ini. Sang lelaki mencecar sang wanita untuk memberikan penjelasan, namun kembali sang wanita hanya terdiam dan berkata lirih. Sang lelaki menggeser posisi duduknya dan sang wanita memegang dan menatap layar handphonenya. Sang wanita memberesi tasnya dan mulai menahan air matanya. Akhirnya hanya diam yang mewarnai. Dan mereka pun pergi berlalu dari cafe ini dengan membawa kesedihan dan emosinya masing-masing.
Dalam hidup, pertengkaran tidak pernah bisa kita hindari. Bisa dengan teman, bisa dengan atasan, apalagi dengan pasangan. Pertengkaran dapat menjadi sebuah bumbu dalam sebuah hubungan namun dapat juga membuat menjadi awal dari sebuah perpisahan. Yes, true, perpisahan.
Ada kata bijak yang mengatakan, "Tidak ada yang indah dari sebuah perpisahan". Yups, apapun namanya perpisahan itu membawa kesedihan namun perpisahan itu pasti akan terjadi. Dua hal yang menjadi penyebab sebuah perpisahan yaitu WAKTU dan MAUT.
Ada kata bijak yang mengatakan, "Tidak ada yang indah dari sebuah perpisahan". Yups, apapun namanya perpisahan itu membawa kesedihan namun perpisahan itu pasti akan terjadi. Dua hal yang menjadi penyebab sebuah perpisahan yaitu WAKTU dan MAUT.
Jika waktu yang disediakan Tuhan untuk bersama sudah habis maka akan terjadilah yang namanya perpisahan dan ini yang kadang menyakitkan. Jika ajal menjemput, maka terjadilah juga yang namanya perpisahan. Kenapa Tuhan membuat momen yang namanya perpisahan? Kenapa tidak dibuat abadi selamanya?
Kalau menurut pendapatku, Tuhan membuat namanya perpisahan agar kita mampu menghargai yang dimiliki entah waktu, entah momen dan lain-lain. Dengan perpisahan pula Tuhan ingin mengajarkan kepada manusia, apa yang dimiliki di dunia ini pasti akan hilang, entah karena waktu atau entah karena maut.
Kalau menurut pendapatku, Tuhan membuat namanya perpisahan agar kita mampu menghargai yang dimiliki entah waktu, entah momen dan lain-lain. Dengan perpisahan pula Tuhan ingin mengajarkan kepada manusia, apa yang dimiliki di dunia ini pasti akan hilang, entah karena waktu atau entah karena maut.
Saat kutulis cerita ini, hot cappucino dalam cangkirku sudah mulai menghangat dan lagu "Carnaval" dari Base Jam mengalun dari iPhoneku dimana liriknya tertulis "... sepasang remaja sedang bertengkar, sedih raut wajahnya...".
Sebagai penutup dari tulisanku malam ini adalah:
"Tidak ada yang indah dari sebuah perpisahan, apalagi jika perpisahan itu disertai dengan kebencian"
Yogyakarta, 2 November 2017
Di sebuah cafe di Kota Budaya
NB:
- Buat pasangan di depanku, semoga kalian menemukan atau diberikan jalan terbaik oleh Tuhan untuk masalah kalian.
- Buat kalian yang kids jaman now mungkin ga tau yang mana lagunya Base Jam yang Carnaval. Ini dia linknya
comment 0 komentar
more_vert