Layang-layang dan impian

Pada hari Minggu (17/02/2008) aku dan teman-teman Gardep PT. Aseli DAGADU Djokdja angkatan 30 pergi bersama merayakan ultah 2 orang gardep yaitu Heirwid Beni S(Beni) dan Annisa Sonya D(Sonya). Kita bersama pergi ke pantai Depok buat foto-foto, makan-makan, dan jalan-jalan sebelum kita lulus pada bulan Maret dan menjalani kehidupan masing-masing. Kita main air, main bola, saling cebur dan menceburkan ke air. Pokoknya senang banget deh waktu itu, udah makan gratis, jalan-jalan, pokoke top lah. Setelah selesai main air kan kita menunggu ikannya dimasak. Aku pengen banget main layangan karena aku lihat layangan bentuk burung yang lucu. Layangan pun dibeli, kita mulai mencoba menaikkan.

Peristiwa lucu terjadi saat layangan mau diterbangkan. Benar-benar terlihat bahwa kita sudah lupa dengan permainan tradisional ini. Selama lebih dari 45 menit lari sana-sini buat nerbangin tapi tidak bisa. Kalaupun bisa, tidak tinggi dan tidak stabil. Waktu itu yang nerbangin ada aku, rehab, bona, nugroz, innu tapi tetap ja g naik. Aku yang udah terlanjur pengen tetap aja ngotot nyoba naikin saat yang lain udah mulai capek. Bisa naik sih, tapi kok ya rendah-rendah aja, tiap diulur pasti jatuh. Akhirnya aku tanya sama penjualnya, aku minta tolong dia terbangin, pas diterbangin sama aja g tinggi lalu dia bilang mas anginnya emang cuma bisa segitu tingginya. Aku lalu baru paham dan aku seolah mendapat pelajaran serta hidayah dari menaikkan layang-layang hari itu.

Ada beberpa fislosfi yang mungkin bisa kita terapkan dalam kehidupan kita sehari-hari:

1. Saat aku ngotot mencoba menerbangkan dan tidak pernah lelah lari sana, lari sini biar layangannya bisa terbang : bahwa saat kita punya keinginan, kita harus memperjuangkannya. Jika kita diam niscaya layang-layang (keinginan kita) itu tetap saja tidak akan terbang(tercapai). Meski itu harus diulangi/berkali-kali.
2. Saat mencoba menarik-mengulur layangan agar mencapai stabil : Untuk mencapai impian kita, kita harus punya strategi dan siap dengan segala konsekuensinya entah itu tekanan atau dorongan (dukungan) agar mencapai mimpi kita.
3. Saat bertanya penjualnya yang lebih paham tentang layangan : Kita harus mau belajar dari orang yang lebih ahli untuk mencapai impian kita.
4. Saat disadari bahwa anginnya juga berpengaruh terhadap tingginya(terbangnya) layangan : Selain kemauan dan perhitungan, ada faktor lain yang tidak boleh dilupakan yaitu Alloh Subhanahu Wa Ta’ala. Mau seperti apapun impianmu jika anginnya(Alloh Subhanahu Wa Ta’ala) cuma mengijinkan layanganmu (impianmu) setinggi itu ya kita harus bersyukur. Tapi usaha dulu y…..

Jadi rumusnya Layangan adalah :

Usaha, kerja keras + Strategi + Belajar dari orang lain + Tawakal.

Jadi kalo punya impian besar, seseorang atau sesuatu yang kamu kejar maka terapkanlah ilmu layangan ini pada diri anda dan aku juga berdoa semoga sukses. Jika sukses, jangan lupa sebarkanlah ilmu layangan ini pada orang-orang yang mengalami hal yang sama sebelum anda berhasil, otre?! Bantulah mereka agar sukses seperti anda.